Midodareni
Acara ini dilakukan pada malam hari sesudah siraman. Midodaren berarti menjadikan sang pengantin wanita secantik dewi Widodari. Calon Pengantin wanita akan tinggal di kamarnya mulai dari jam enam sore sampai tengah malam dan ditemani oleh kerabat-kerabatnya terutama sesepuh dari calon pengantin wanita. Mereka akan bercakap-cakap dan memberikan wejangan / nasihat kepada calon pengantin wanita. Orangtua calon pengantin wanita akan memberinya makan dan minum untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi tanggung jawab suaminya.
Peningsetan
Peningsetan yang berasal dari kata 'singset' / langsing, memiliki arti untuk mengikat kedua keluarga / mempersatukan keluarga. Kedua keluarga calon mempelai setuju untuk kedua anak mereka disatukan dalam tali pernikahan. Keluarga pengantin pria datang berkunjung ke kediaman keluarga pengantin wanita dan membawa berbagai macam hadiah. Acara ini disebut juga acara serah-serahan. Pada masa kini, demi alasan kepraktisan, kedua belah pihak kadang-kadang dapat berbicara langsung tanpa upacara apapun. Selain menghemat waktu dan uang, juga langsung pada pokok persoalan. Pada jaman dahulu, acara temu keluarga antara kedua keluarga pengantin dilakukan setelah tengah malam, namun sekarang ini, dengan alasan kepraktisan, kedua keluarga dapat bertemu meskipun belum tengah malam.
Nyantri
Selama acara midodaren berlangsung, calon mempelai pria tidak boleh masuk menemui calon mempelai wanita. Selama keluarganya berada di dalam rumah, ia hanya boleh duduk di depan rumah ditemani oleh beberapa teman atau anggota keluarga. Dalam kurun waktu itu, calon mempelai pria tidak boleh makan dan hanya boleh diberi segelas air, dan calon mempelai pria baru boleh makan setelah tengah malam. Hal itu merupakan pelajaran bahwa ia harus dapat menahan lapar dan godaan. Sebelum keluarganya meninggalkan rumah tersebut, kedua orangtuanya akan menitipkan anak mereka kepada keluarga calon mempelai perempuan, dan malam itu sang calon mempelai pria tidak akan pulang ke rumah. Setelah mereka keluar dari rumah dan pulang, calon mempelai pria diijinkan masuk ke rumah namun tidak diijinkan masuk ke kamar pengantin. Calon mertuanya akan mengatur tempat tinggalnya malam itu. Ini disebut dengan Nyantri. Nyantri dilakukan untuk alasan keamanan dan praktis, mengingat bahwa besok paginya calon pengantin akan didandani dan dipersiapkan untuk acara Ijab dan acara-acara lainnya. Namun sekarang ini dengan alasan kepraktisan, calon mempelai pria ikut kembali pulang bersama orang tuanya, beristirahat dan mempersiapkan untuk acara esok harinya / akad nikahnya
Disadur dari berbagai sumber dan informasi.